Kamis, 17 Juli 2014

Planet Tata Surya



Angkasa luar memang sangat menarik untuk di telusuri guna mengetahui segala sesuatu hal yang ada maupun apa saja yang telah terjadi di dalamnya.Sudah bertahun-tahun dan berabad-abad lamanya,para ilmuwan di berbagai belahan dunia telah mengamati dan mempelajari karakter-karakter dari benda-benda luar angkasa dengan berbagai macam cara.Mereka semua melakukan penelitian maupun pengamatan ini hanya untuk memberikan pengetahuan dan informasi yang terbaik (sedetail-detailnya) kepada manusia di era saat ini ataupun di masa yang akan datang,walaupun juga tak sedikit yang masih belum terungkap sampai sekarang asal mula kejadiannya.Dari zaman dahulu hingga sampai pada saat ini,sebenarnya sudah banyak sekali benda-benda luar angkasa yang telah di temukan dan di pelajari karakteristiknya,tak terkecuali dengan penemuan planet-planet yang berada di tata surya kita.


Sebelum mengenal dan memahami lebih jauh lagi tentang planet-planet di dalam tata surya kita,sebaiknya perlu saya sampaikan terlebih dahulu sedikit mengenai apa perbedaan antara planet dan tata surya.Planet adalah benda langit yang mempunyai ukuran diameter lebih dari 800 km dan selalu mengorbit mengitari bintang (matahari) ataupun sisa-sisa bintang,kemudian ukurannya ini juga tidak terlalu besar yang bisa menyebabkan reaksi fusi termonuklir terhadap deuterium di dalam intinya seperti halnya pada matahari.Planet ini juga harus mempunyai massa yang cukup untuk dapat memiliki gaya gravitasi tersendiri,agar supaya planet tersebut bisa mengatasi semua tekanan-tekanan yang akan terjadi di dalamnya,sehingga mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat).Sedangkan Tata surya ini adalah merupakan sekelompok benda langit yang terdiri dari planet-planet beserta dengan satelit-satelitnya,kemudian komet,meteor dan planetoid ("asteroid") yang beredar mengelilingi matahari sebagai sumber energi,sumber cahaya maupun sebagai pusatnya.


Berdasarkan beberapa kriteria yang ada pada planet-planet di dalam tata surya kita,maka dari masing-masing planet dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

A. Berdasarkan jaraknya dengan matahari planet ini dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu :


1.Interior Planet ( Planet Dalam )

Planet yang berjarak lebih dekat atau lebih pendek dengan matahari jika di bandingkan dengan jarak antara matahari ke bumi dapat di golongkan sebagai planet dalam.Planet ini terdiri dari planet merkurius dan planet venus.Kedua planet ini apabila di lihat dari bumi,posisinya sering mengalami perubahan atau dapat selalu berubah-ubah,hal ini terjadi di karenakan oleh kecepatan planet ini yang memang tidak sama ("berbeda") untuk berevolusi mengelilingi matahari.Sudut elongasi yang terbentuk dari garis yang menghubungkan bumi-matahari-venus besarnya yaitu 0 – 50 derajat,sedangkan sudut elongasi yang terbentuk dari garis yang menghubungkan antara bumi-matahari-merkurius yaitu 0 – 28 derajat.Sudut elongasi ini adalah merupakan suatu sudut yang di bentuk oleh garis yang menghubungkan antara planet bumi dan matahari dengan suatu planet.

2.Eksterior Planet ( Planet Luar )

Planet yang berjarak lebih jauh atau lebih panjang dengan matahari jika di bandingkan dengan jarak antara matahari ke planet bumi dapat di golongkan sebagai planet luar.Planet luar ini terdiri dari planet mars,planet yupiter,planet saturnus,planet neptunus,planet uranus dan planet pluto.Besarnya sudut elongasi dari planet-planet luar ini berkisar antara 0 hingga 180 derajat.Apabila dari salah satu planet tersebut di lihat dari bumi dengan sudut elongasinya mencapai 180 derajat,maka planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi,dimana letaknya ini berlawanan arah dengan posisi matahari,pada kedudukan oposisi ini berarti jarak dari planet tersebut berada pada posisi yang paling dekat dengan bumi.Sedangkan apabila sudut elongasinya mencapai 00 derajat ("kedudukan konjungsi"),maka posisi planet tersebut jika di lihat dari bumi letaknya searah dengan matahari yang berarti posisi dari planet ini sangat jauh jaraknya dengan planet bumi.

B. Berdasarkan massanya planet ini dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu :


1.Inferior Planet ( Planet Bermassa Kecil ) yakni di antaranya terdiri dari planet merkurius,planet venus,planet bumi,planet mars dan planet pluto.

2.Superior Planet ( Planet Bermassa Besar ) yang di antaranya ini terdiri dari planet yupiter,planet saturnus,planet uranus dan planet neptunus.

Planet-planet yang terbentuk di dalam tata surya ini memang masih belum di ketahui secara pasti ("misteri") dan sulit untuk di ungkapkan bagaimana awal terjadinya pembentukan dari tata surya kita ini sebenarnya.Bahkan ada sebuah perkiraan yang pernah di utarakan dahulu kala atau asumsi awal mengenai fakta unik terjadinya pembentukan tata surya kita yang mengutarakan pendapatnya bahwa "matahari ini berkumpul bersama-sama keluar dari awan gas dan debu,karena butir debu yang saling bertabrakan dan tahap demi tahap akhirnya menyatu,maka terbentuklah planet-planet,benih-benih asteroid,komet dan benda langit lainnya".Namun anggapan seperti ini masih kurang bisa di terima dengan baik,malahan dampaknya membawa perseteruan antara dua kubu yang ingin mempertahankan pendapat masing-masing tentang asal usul planet.Sedangkan di lain sisi,masih juga terdapat beberapa teori atau hipotesis yang telah di utarakan oleh para ahli dan mereka ini mengungkapkan bagaimana misteri dari terjadinya pembentukan planet maupun tata surya kita yang diantaranya itu adalah sebagai berikut :

1.Hipotesis Bintang Kembar ( 1915 – 2001 )

Hipotesis ini menjelaskan tentang awal terjadinya pembentukan dari tata surya yang menerangkan bahwa,dahulu kala di jagad raya ada dua benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri,benda tersebut merupakan dua bintang yang berdekatan dan mempunyai ukuran yang hampir sama besarnya,namun kemudian dari salah satu bintang tersebut meledak dengan begitu hebat dan meninggalkan serpihan-serpihan kecil berupa gas awan dan debu.

2.Hipotesis Pasang Surut Bintang ( 1917 – 1929 )

Hipotesis yang menjelaskan tentang awal pembentukan planet di dalam tata surya ini terjadi karena mendekatnya sebuah bintang besar yang lain ke matahari.Akibat adanya gaya gravitasi yang telah di miliki oleh bintang besar dan matahari ini menyebabkan terjadinya gaya pasang surut (tarik menarik) antar keduanya,hal inilah yang menyebabkan tertariknya sejumlah besar partikel-partikel dari matahari dan bintang lain tersebut,partikel-partikel inilah yang akhirnya menyatu menjadi planet.Namun ada juga beberapa astronom lain yang menyatakan keberatannya dengan anggapan hipotesis seperti ini.

3.Hipotesis Nebula ( 1724 – 1804 )

Dalam hipotesis ini menjelaskan teori tentang terbentuknya tata surya kita terjadi karena adanya awan Nebula (kabut) yang berasal dari debu dan gas di jagad raya yang terus berputar perlahan-lahan,pada nebula yang tampak pijar ini terdiri atas pusaran-pusaran yang merupakan sifat dari gerakan gas di dalamnya.Gerakan gas yang terjadi di dalam nebula ini mengakibatkan pola sel-sel yang bergolak (turbulen) sehingga kemudian terjadi tumbukan antar partikel pada batas antar sel turbulen.Akibat dari gerakan-gerakan semacam inilah,pada bagian tengah nebula lama-kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang akhirnya membesar menjadi matahari dan pada bagian kabut pijar yang lain di sekitarnya berputar membentuk gumpalan kemudian membeku menjadi planet dan satelit-satelitnya.

4.Hipotesis Kondensasi ( 1905 – 1973 )

Hipotesis ini menjelaskan bahwa pembentukan tata surya terjadi karena adanya sesuatu fenomena alam besar di jagad raya yang berupa bola kabut raksasa yang terus berputar membentuk cakram raksasa.Dari bola kabut raksasa inilah tata surya kita terbentuk yang kemudian terkondensasi menjadi matahari,planet dan benda langit lainnya.

5.Hipotesis Planetisimal ( 1900 )

Hipotesis ini menjelaskan bagaimana awal mula planet-planet atau benda langit ini terbentuk di dalam tata surya kita,yang di mana matahari adalah sebagai salah satu bintang yang telah ada di dalamnya.Peristiwa ini terjadi ketika matahari berpapasan dengan bintang lain yang sedang melintas dengan jarak begitu dekat,dan akibatnya antara keduanya ini saling mengeluarkan partikel-partikel dari permukaan masing-masing yang telah tertarik oleh suatu gaya gravitasi yang di milikinya.Setelah jarak diantara keduanya ini saling berjauhan,maka partikel-partikel yang telah berhamburan keluar dari permukaan matahari dan bintang tersebut berputar-putar mengelilingi matahari dan sebagian lagi jatuh ke dalam permukaan matahari.

Partikel yang berhamburan di luar matahari ini semula memiliki temperatur suhu panas tinggi,namun kemudian mengalami penurunan suhu dan akhirnya memadat menjadi partikel keras dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.Partikel-partikel dengan ukuran lebih kecil ini disebut dengan Planetasimal,sedangkan partikel-partikel yang lebih besar di sebut dengan Knot.Partikel yang lebih besar (knot) ini bertindak sebagai inti yang menarik planet-planetasimal lain yang berada di sekitarnya untuk bergabung menjadi massa yang lebih besar dan akhirnya membentuk sebuah meteor,planetoida,dan bahkan satelit dari planet-planet.Hal inilah yang di sebut dengan "hipotesis planetisimal" yang kemudian menjadi benda-benda langit yang beredar mengelilingi matahari sebagai orbitnya.

6.Hipotesis Big Bang ( 1912 – 1949 )

Hipotesis ini menjelaskan mengenai teori bagaimana awal terbentuknya tata surya di dalam alam semesta,yang akhirnya merupakan sebagai salah satu teori yang di anggap paling benar.Pembentukan dari tata surya alam semesta ini terjadi di awali dengan adanya suatu dentuman ledakan yang sangat dahsyat,yang kemudian menyebar luaskan serpihan-serpihan molekul berupa debu dan juga awan-awan hidrogen.Hasil dari ledakan yang berupa awan hidrogen dan debu inilah kemudian membentuk bintang-bintang yang salah satu di antaranya adalah matahari.

Terbentuknya bintang-bintang atau pun matahari sendiri ini di sebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang di miliki antar molekul-molekul di dalamnya,sehingga mengakibatkan terjadinya suatu gerakan memutar,yang di mana pada bagian tengahnya/pusatnya akhirnya membentuk menjadi bintang/matahari.Sedangkan gumpalan-gumpalan yang lainnya membentuk menjadi planet-planet dan benda langit lainnya.Cahaya sinar matahari yang mempunyai kekuatan daya pancar yang semakin besar menyebabkan selubung gas yang berada sangat dekat dengan matahari akan menjadi tersapu dan akhirnya ukurannya menjadi lebih padat dan kecil.Atmosfer planet yang tersapu bersih oleh daya pancar matahari adalah atmosfer planet merkurius dan venus,sedangkan atmosfer planet bumi masih aman karena posisi letaknya yang memang berjarak ideal dengan matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar